Udah pernah dengar tentang Novel Tunnels karya Roderick Gordon & Brian Williams belum? Belum? Mungkin bagi kalian novel ini tidak begitu populer, namun novel ini telah menjadi best seller di luar loh. Bagi minna-san yang belum tau tentang novel ini, aku bakalan bagi-bagi info tentang novel ini. Di jamin deh, pasti kalian penasaran setelah membaca posting-an ini. Terutama bagi penggemar novel fantasi, jangan kelewatan yaak :D
Judul Buku : Tunnels : Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah
Penulis : Roderick Gordon dan Brian Williams
Penerbit : Penerbit Mizan PT Mizan Pustaka
Cetakan : V, Februari 2009
Tebal : 653 halaman ISBN : 978-979-433-518-5
Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat
karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita
tentang kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu
sore di taman rumah Gordon, Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels pun lahir. Gordon adalah lulusan
Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan
finansial hingga dia memutuskan 'membebaskan diri' dengan menulis. Sementara
Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada
tahun 1970-an adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai
seniman dan aktor film.
Tunnels adalah buku pertama dari seri Tunnels
lainnya. Novel genre fantasi ini menceritakan petualangan Will Burrows, seorang
anak remaja yang ingin menemukan ayahnya yang menghilang secara misterius.
Kisah ini berawal dari kehidupan yang dijalani oleh keluarga Burrows, yang terdiri dari Dr.Burrows – seorang
sarjana arkeolog dengan kegemaran melakukan penggalian bawah tanah disertai
dengan putranya, Will Burrows yang berusia 14 tahun. Sang istri, Mrs. Burrows
sehari-hari menghabiskan waktunya di depan televisi mengikuti berbagai program
serial TV dan meninggalkan tanggung jawab mengurus keperluan rumah pada
putrinya, Rebecca yang baru berusia 12 tahun namun terampil dan cekatan dalam
hal keperluan mengurus rumah.
Rebecca adalah gadis yang manis dan cerdas, namun
sebaliknya, Will sangat berbeda dalam fisik dan penampilan. Will memiliki warna
kulit yang seputih susu dan hampir mendekati 'albino' sehingga membuat dirinya
tidak memiliki banyak teman. Bahkan dia kerap diejek dan dipermainkan oleh
sebagian teman-teman sekolahnya. Oleh karena itu Will memilih menghabiskan
waktunya dengan menggali. Bagi Will, dunia bawah tanah memiliki daya tarik
tersendiri, dimana dia tidak harus berhubungan dengan orang lain, kecuali
ayahnya yang memiliki minat yang sama. Hingga suatu hari Will memutuskan untuk mengajak
Chester Rawls, salah satu teman sekolah Will yang cukup dekat dengannya, untuk
bergabung dalam kegiatan penggaliannya. Chester yang bertubuh besar dan gempal,
merupakan kebalikan dari Will yang tinggi dan kurus. Namun Chester memiliki
persamaan dengan Will, yaitu kerap diejek karena kondisi kulitnya yang mengidap
penyakit kulit sejenis eksim yang parah. Dan sejak itu mereka berdua meluangkan
waktu sepulang sekolah untuk menggali.
Sementara itu
Dr. Burrows yang tengah bosan menjalani rutinitas sebagai kurator di Museum
Highfield, mendapati serangkaian peristiwa dan penemuan yang unik. Karena
keingintahuannya yang besar, dia mencoba menyelidiki hal tersebut tanpa
menyadari bahwa dirinya akan menemukan rahasia besar yang akan membahayakan
dirinya serta banyak orang. Dan suatu pertengkaran besar antara dirinya dan
sang istri, memicu tindakan yang akan mengawali petualangan besar dalam
kehidupannya. Dr. Burrows memutuskan melakukan penggalian dan penyelidikan
secara diam-diam demi membuktikan teori penelitiannya, dan pada suatu hari dia
menghilang secara misterius tanpa meninggalkan jejak apapun.
Will sangat
sedih dan merasa sangat terpukul sejak Dr. Burrows menghilang. Hingga suatu
hari Will memutuskan untuk mencari ayahnya. Will menyelidiki penelitian
terakhir ayahnya dengan bantuan dari Chester. Pada penyelidikan tersebut, Will
dan Chester menemukan suatu lubang galian. Dan akhirnya, mereka memutuskan
untuk memulai petualangan mereka untuk mencari Dr. Burrows. Lubang galian
tersebut membawa mereka menuju terowongan bawah tanah yang disembunyikan oleh
Dr. Burrows. Usaha pencarian Dr. Burrows oleh Will dan Chester telah menyeret
mereka berdua ke dalam dunia bawah tanah yang aneh. Jauh dari permukaan bumi,
Will dan Chester menemukan sebuah kehidupan – sebuah koloni yang hidup bagaikan
London jaman dahulu kala. Belum sempat mereka meneliti dan melihat seisi kota,
Will dan Chester ditangkap dan dipenjara oleh Styx – pasukan yang menjaga
keamanan dan kelangsungan koloni bawah tanah tersebut.
Will dan Chester
yang tidak mengetahui apapun tentang koloni tersebut, tidak henti-hentinya
mengalami penyiksaan dari Styx agar mereka mengungkap rahasia mereka dan
mengaku apa tujuan mereka menyusup ke dalam koloni. Hingga suatu hari ada
seorang anak dari koloni yang membebaskan Will dari penjara, anak itu bernama
Caleb Jerome yang dipanggil 'Cal' yang mengaku sebagai adik kandung dari Will
yang sebenarnya bernama Seth Jerome. Cal menceritakan bahwa Will sebenarnya
adalah bagian dari koloni, yang juga dilahirkan oleh Sarah Jerome – ibu Cal dan
juga Will yang telah melakukan pelarian ke dunia atas sehingga diburu oleh para
Styx karena pelarian tersebut dianggap sebagai penghianatan oleh Styx.
Entah Will atau Seth,
apakah dia akan menyesuaikan diri dengan menjalani kehidupannya sebagai anggota
keluarga Jerome dan melupakan pencarian ayahnya – Dr. Burrows, yang telah menghilang
ke dunia bawah tanah yang lebih dalam. Dan bagaimana dengan nasib Chester,
sahabatnya yang masih terkurung dalam penjara Styx. Lalu bagaimana dengan
keluarganya di dunia atas, Rebecca serta ibunya – Mrs. Burrows yang hampir tak
pernah memperhatikan dirinya? Dan apakah Sarah Jerome, ibu kandungnya masih
hidup di dunia atas sana?
Begitulah sedikit
cuplikan dari novel ini. Dilihat dari sederet pujian serta penghargaan untuk
novel ini, mulai dari Bestseller versi New York Times, Bestseller di Eropa,
Best Children Book di Inggris, telah diterjemahkan ke dalam 21 bahasa, dan
mendapatkan rekomendasi khusus dari Barry Cunningham – editor & penemu buku
Harry Potter, tidak diragukan lagi bahwa novel ini sangatlah menarik perhatian.
Dari segi cover, desain cover terkesan simpel dan tidak begitu mencolok
sehingga dapat menggugah rasa ketertarikan untuk membaca novel tersebut. Novel
tersebut menggunakan setting yang terlihat sangat rapi dan nyata sehingga
menimbulkan sensasi seperti kita terjun langsung ke dalam cerita ini dan
melakukan seluruh petualangan yang ada dalam cerita. Bahasa yang digunakan
sangat ringan, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit sehingga tidak
memberatkan pikiran pembaca ketika membaca novel ini. Tambahan ilustrasi per
bab juga memperjelas imajinasi pembaca terhadap peristiwa yang dialami Will dan
Chester selama berpetualang.
Novel tentang
dunia bawah tanah ini mungkin akan terlihat monoton bagi pembaca novel yang
tidak begitu menyukai penjelasan yang gambalang. Namun, berbeda dengan novel
dengan penjelasan gamblang lainnya, meski novel ini penuh dengan detil akan
penggalian dan kehidupan bawah tanah, namun pembaca tidak akan terjebak dalam
suasana yang monoton, malah cenderung membuat setting serta suasana menjadi
penuh ketegangan dan konflik, apalagi dengan plot yang berbeda-beda pada
tokoh-tokoh yang berbeda pula. Dilihat dari sisi manapun, novel fantasi ini
hampir tidak memiliki kekurangan.
Novel ini cocok dibaca
untuk semua kalangan, dengan keseruan dan daya tarik yang kuat dari cerita yang
ada dalam novel ini, serta rekomendasi dari Barry Cunningham, peminat novel
genre apapun tidak akan merasa kecewa membaca novel yang satu ini. Novel ini
sangat menjanjikan dan akan memberikan sensasi baru dalam membaca novel. Selain
itu novel ini juga bisa dijadikan inspirasi menulis, sebagai bahan bacaan guna
mengisi waktu luang dan hiburan. Maka
tidak ada salahnya untuk membeli dan membaca buku pertama dari seri Tunnels ini.
No comments:
Post a Comment